Aksi Demonstrasi, Antara Aspirasi dan Target Politik
Oleh: Muizzun Hakam (Barikade GusDur)
Gelombang aksi demonstrasi yang berlangsung pada bulan Agustus 2025 di berbagai daerah kembali menjadi sorotan publik. Aksi yang Terkesan terstruktur,Masif dan tertarget ini menunjukkan bahwa demonstrasi bukanlah gerakan spontan, melainkan ada kepentingan besar yang sedang dimainkan.
Dalam sistem demokrasi, menyampaikan aspirasi di muka umum adalah hak setiap warga negara sebagaimana diatur dalam UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Namun, hak tersebut bukan berarti tanpa batas. Ia harus tetap memperhatikan ketertiban umum, norma hukum, dan kepentingan bersama.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa aksi yang digelar secara serentak di berbagai wilayah tidak sekadar gerakan moral, melainkan lebih condong kepada agenda politik tertentu. Pola terstruktur dengan isu yang seragam memperlihatkan adanya kendali dari aktor-aktor tertentu yang menunggangi keresahan masyarakat.
Sayangnya, aksi yang semestinya menjadi ruang menyuarakan kepentingan rakyat, dalam praktiknya sering kali justru memunculkan kegaduhan sosial. Jalanan macet, pelayanan publik terganggu, bahkan potensi gesekan horizontal tidak bisa dihindarkan. Hal inilah yang patut kita kritisi bersama: apakah demonstrasi tersebut benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat, atau sekadar menjadi panggung politik Tertentu?
Demokrasi sejatinya membutuhkan ruang dialog, bukan hanya teriakan di jalanan. Pemerintah pun dituntut untuk lebih terbuka terhadap kritik, namun para penggerak aksi juga harus jujur terhadap rakyat: jangan menjadikan mereka alat kepentingan sesaat.
Aksi demonstrasi Di di bulan Agustus ini memberi pelajaran bahwa masyarakat harus lebih kritis, tidak mudah terprovokasi, dan selalu menimbang: siapa yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat, dan siapa yang sekadar mencari keuntungan politik.
Pada akhirnya, kebebasan menyampaikan pendapat adalah hak, tetapi menjaga persatuan dan stabilitas bangsa adalah kewajiban. Demokrasi akan sehat bila aspirasi disampaikan dengan santun, terukur, dan berpihak pada kepentingan rakyat banyak—bukan kepentingan segelintir elit.
#opinidemokrasi
#aksidamai
#indonesia
Posting Komentar