Oleh: Muizzun Hakam
Dalam Al-Quran, manusia digambarkan memiliki dua sisi utama: sifat rukhaniah (rohani/spiritual) dan jasmaniah (fisik/material).
Sifat rukhaniah berkaitan dengan jiwa, akal, dan hati, sementara sifat jasmaniah berkaitan dengan aspek fisik dan material. Al-Quran menekankan keseimbangan antara kedua aspek ini untuk mencapai kesempurnaan manusia.
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai sifat rukhaniah dan jasmaniah dalam Al-Quran:
1. Sifat Rukhaniah (Rohani/Spiritual):
Jiwa (Nafs):
Al-Quran berbicara tentang jiwa manusia yang memiliki potensi untuk kebaikan dan keburukan. Manusia diberi kebebasan untuk memilih antara mengikuti petunjuk Allah atau hawa nafsu.
Akal (Aql):
Akal adalah alat untuk berpikir, memahami, dan mengambil keputusan. Al-Quran mendorong manusia untuk menggunakan akalnya untuk merenungkan ciptaan Allah dan mengambil pelajaran.
Hati (Qalb):
Hati dalam Al-Quran tidak hanya berarti organ fisik, tetapi juga pusat kesadaran dan spiritualitas. Hati yang bersih dan beriman akan membawa manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Sifat Jasmaniah (Fisik/Material):
Penciptaan dari Tanah:
Al-Quran menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah (turab). Ini menunjukkan aspek material dan fisik dari keberadaan manusia.
Kebutuhan Fisik:
Manusia memiliki kebutuhan fisik seperti makanan, minuman, dan tempat tinggal. Al-Quran memberikan petunjuk tentang bagaimana memenuhi kebutuhan ini dengan cara yang halal dan baik.
Kesehatan:
Al-Quran juga menyinggung pentingnya menjaga kesehatan fisik. Ayat-ayat tentang makanan halal, pengobatan, dan larangan terhadap hal-hal yang membahayakan tubuh, semua menunjukkan perhatian Al-Quran terhadap kesehatan jasmani.
Keseimbangan Rukhaniah dan Jasmaniah:
Al-Quran mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang utuh, terdiri dari unsur ruhani dan jasmani. Keduanya saling mempengaruhi dan harus dijaga keseimbangannya.
Manusia yang hanya fokus pada aspek jasmani dan melupakan aspek rohani akan kehilangan arah dan tujuan hidup.
Sebaliknya, manusia yang terlalu fokus pada aspek rohani dan mengabaikan kebutuhan jasmani juga tidak akan mencapai kesempurnaan.
Pendidikan dalam Islam, baik pendidikan agama maupun pendidikan umum, harus memperhatikan kedua aspek ini. Tujuannya adalah untuk menghasilkan manusia yang kuat secara fisik, cerdas secara akal, dan berkualitas secara spiritual.
Dengan demikian, Al-Quran tidak hanya memberikan pedoman tentang aspek rohani manusia, tetapi juga tentang aspek jasmani.
Keduanya adalah bagian integral dari identitas manusia, dan keseimbangan di antara keduanya adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang bahagia, harmonis, dan bermakna.
Wallahu a'lam bisshowab.
Posting Komentar